Jumat, 04 September 2009

pelajaran tentang ”diagram venn” dengan halal dan haram?

Masih ingat, kan, pelajaran tentang "diagram venn". Itu bagian dari bidang study matematika tentang himpunan dan interaksinya. Diagram ini diperkenalkan pertama kali oleh John Venn sekitar 1880-an. Sudah ingat kan?

Lalu apa hubungannya dengan halal dan haram?
Ternyata menarik meninjau posisi halal dan haram dari rizqi kita lewat kacamata diagram venn.

Mari kita telisik satu per satu.

Tentu kita sudah sering mendengar orang berkata : "Mencari yang haram saja susah apalagi yang halal." Orang ini memandang rizqi seperti diagram di bawah ini :

Dia menganggap bahwa himpunan rizqi yang halal berada di dalam himpunan rizqi yang haram. Maksudnya jalan untuk mencari rizqi yang halal adalah bagian dari jalan untuk mencari rizqi yang haram.

Artinya jalan untuk mencari rizqi yang halal lebih sedikit atau lebih sempit daripada jalan untuk mencari rizqi yang haram. Sehingga dia mengucapkan apa yang dia ucapkan. Besar kemungkinan dia memperoleh rizqi dari jalan yang haram.

Atau mungkin juga dia memandang seperti diagram berikut ini :

Maksudnya jalan untuk mencari rizqi yang halal bukan bagian dari jalan untuk mencari rizqi yang haram tetapi tetap lebih kecil.

Benarkah demikian? Well, saya tidak setuju. Karunia Allah sangat luas. Simak firman Allah berikut ini :

"Janganlah kamu bersikap lemah dan jangan pula kamu bersedih hati padahal kamu orang-orang yang paling tinggi derajatnya jika kamu orang-orang yang beriman". [QS. Ali Imran: 138].

"Barang siapa bertaqwa kepada Allah, maka Allah akan memberinya jalan keluar. Dan memberinya rizqi dari arah yang tidak disangka-sangkanya." [QS. ath-Tholaq : 2-3]

Jika kita beriman dan bertaqwa kepada Allah ta'ala, maka kita berhak menerima tiga hal : diangkat derajatnya, diberi jalan keluar atas segala cobaan dan kesulitan, serta mendapat rizqi.

Jadi, menurut hemat saya diagram venn halal haram harusnya berbentuk seperti ini :

Jalan mencari rizqi yang halal sangat luas. Sedang jalan yang haram lebih kecil sehingga orang yang lewat di atasnya merasa sempit.

OK. Lalu apa itu yang berwarna abu-abu? Itulah 'grey area'. Wilayah syubhat. Rasulullah bersabda :

"Yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas, dan di antara keduanya terdapat hal-hal musyabbihat (syubhat / samar, tidak jelas halal-haramnya), yang tidak diketahui oleh kebanyakan manusia. Barangsiapa yang menjaga hal-hal musyabbihat, maka ia telah membersihkan kehormatan dan agamanya. Dan, barangsiapa yang terjerumus dalam syubhat, maka ia seperti penggembala di sekitar tanah larangan, hampir-hampir ia terjerumus ke dalamnya. Ketahuilah bahwa setiap raja mempunyai tanah larangan, dan ketahuilah sesungguhnya tanah larangan Allah adalah hal-hal yang diharamkan-Nya." [HR. Bukhori]

Wahai pembaca yang semoga dirahmati Allah. Jalan mana yang ingin Anda tempuh ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar